TEE KUN adalah NABI KWAN TEE pada Dinasti HAN,
Menurunkan WAHI untuk didengar Umat sekalian.
* * *
Aneka masalah nan tiada adil dalam Dunia,
Semua berpangkal pada kesungguhan nan tiada sempurna.
Genggam-lah teguh pada Ketulusan dan Keluhuran !
Perihal mati-lahir dan patuh-langgar,
Merupakan keharusan dan kewajaran semata-mata.
* * *
TEE KUN pernah mengembara di Kerajaan HAN,
Mengikat Tiga Serangkai sehidup semati,
Ikatan THO WAN mengharumkan nama bertahun-tahun,
Kegagahan dan Kesatriaan menyinari hingga masa kini.
* * *
TEE KUN pernah bersandar pada CO CHO,
Dalam kondisi serba rumit dan pelik,
Demi mempertahankan keutuhan dan kelestarian HAN,
TEE KUN gugur dalam menggempur Negara CO.
* * *
THIAN KONG menaruh simpati akan Kesetiaan TEE KUN,
Khusus memperbaiki penjelmaan hidup dari Alam baka,
Memberi firman untuk mengelilingi Bumi semesta,
Membedakan antara munafik dan setia.
* * *
Sesuatu yang sifat-nya tamak, lalim, khianat, licik …..
Akhir-nya akan bersua dengan Hukum Balasan selayak.
Mengingat Para Pelajar dan Kaum Intelek,
Agar berpadu dengan Pejabat, Thaikam, Prajurit dan Publik.
* * *
Yang utama jangan-lah mengelabui Ayah Bunda,
Tiada batasi keakraban dengan Warga Tetangga.
Kaya miskin didahulukan ber-Kawan,
Kawan berada satu di antara NGO-LUN.
Keyakinan ber-adil baik di luar maupun di dalam.
Semua bala dan dan pelik niscaya tak kan tercantum.
* * *
CO CHO berada curam derita nan tiada limit,
Kini menerima azab dosa dalam Akhirat.
KHONG BENG mengabdi Kesetiaan dan Keadilan,
Kuasa Alam Baka menyebut DEWA sebagai hormat.
* * *
Bertulus hati selalu mendatangkan rezeki sejati,
Rencana licik mengandung kelicikan dan malapetaka.
Barang siapa tiada berdosa,
Selalu terang cemerlang bagaikan Surya dan Bulan.
Barang siapa tekun ber-adil,
Selalu hidup rukun bersama-sama Langit dan Bumi.
Dimana nyata Putra Putri tiada – tipu menipu,
Di sana sini SETAN berlutut dan DEWA menghormat.
* * *
Merencanakan intipan segala macam percabulan;
Diri sendiri melakukan zinah di dalam ruangan;
Menggunakan tangan dekil untuk menipu keharta-bendaan;
Berkala-kala menghanyutkan dalam perjudian dan kemesuman;
Berlomba-lomba merebut – atas kecakapan dan kegagahan…..
Kadang-kadang kian rendah kian miskin.
Cepat-cepat-lah sadar dan mendusin !
Jangan-jangan-lah kian jatuh kian mendalam !
* * *
Penuh kejahatan di dalam tiga proses kehidupan inkarnasi,
Akan sulit terlepas dari abad ke abad makian keji.
Menajamkan pena guna menambahi dan mengurangi,
Segala hal ihwal nan penuh dosa,
Akan mengakibatkan persilatan lidah,
Dan saling bunuh dimana-mana.
* * *
Wanita serigala yang berhati racun,
Yang suka antipati pada Langit dan Bumi;
Dengan segala tutur manis dan isak tangis,
Yang menyimpan maksud nan jahat,
Guna mengelabui Para Warga Desa;
Menyeret Suami guna memaki Sang Mertua …………………
Semua ini membuat TEE KUN lahir kemurkaan,
Gambar patung pun siap menerbangkan pisau,
Guna membelahkan perut,
Memusnahkan Ibu Anak secara adil dan rata.
* * *
TEE KUN menaruh suka hati,
Pada Orang Awam yang melakukan rukun dan Bakti ;
Pada Pegawai yang mengabdi siang dan malam hari ;
Pada kuda yang sekejab mata sejajar angin lari-nya ;
Pada onta yang membawa Pasukan lesu laksana LI jauh-nya.
* * *
Menginginkan panjang usia dan Anak terasuh,
Segera-lah pantang pembunuhan dan upaya pembebasan.
Tiada memakan daging lembu anjing dan lain-lain,
Akan terhindar segala macam hukuman bui.
* * *
Putra Putri mematuhi ujar-ujar TEE KUN,
Menemui kesulitan TEE KUN turun menolong.
Di medan tempur enyahkan IBLIS dan SETAN ;
Di sana sini lenyapkan,
Pisau bersilau, hujan berguntur dan darah berserakan.
* * *
Mengabdi Negara penuh kegigihan dan Kesetiaan,
Menolong Anda tambah pangkat dan timbun Jasa ;
Memberkahi Anda kaya mulia dan jaya abadi turun temurun ;
Meridhoi Anda panjang usia dan bala tak selalu menimpa.
* * *
Bilamana menyimpan upaya buruk dan pikiran kotor ;
Menggunakan timbangan dan takaran secara tak jujur,
Guna membujuk rayu Para Awam;
Akhir-nya tak kan diberi izin untuk hidup di atas Bumi,
Tak kan pula terlepas rintihan dalam Neraka O BI.
* * *
Apabila lahir sesal kala itu,
Niscaya akan terlambat sudah.
Cepat-cepat berpegang teguh akan HUKUM KETUHANAN !
Dengan tinggi kesadaran,
Tiada melakukan segala kejahatan.
Dengan besar kekuatan,
Lakukan-lah segala Kebajikan.