KWAN SING TEE KUN bersabda :
Manusia hidup di dalam Dunia ini
hendak-lah mengutamakan peri-Budi Kesetiaan, Kebaktian,
Kesatriaan, Keadilan dan lain sebagai-nya,
baru-lah tiada malu terhadap Dharma Kemanusiaan,
dan dapat hidup bersama-sama di antara Langit dan Bumi.
* * *
Bilamana tiada mengutamakan peri-Budi Kesetiaan, Kebaktian,
Kesatriaan, Keadilan dan lain sebagai-nya,
kendati pun raga-nya masih hidup di Dunia,
namun batin-nya telah tiada,
hal mana sebagai kehidupan tanpa Budi basa.
* * *
Sebenarnya batin Manusia sama dengan DEWA.
DEWA pun sama dengan batin.
Bila tiada segan pada batin, berarti tiada segan pada DEWA.
* * *
Oleh karena itu, PARA BUDIMAN mengenal inti sari
atas “Tiga Segan” dan “Empat Tahu”,
agar dapat berlaku waspada di kala berada seorang diri.
Jangan-lah menganggap bahwa di kamar gelap boleh saja mengelabui atau berbuat sesuatu yang memalukan di ruang sunyi.
Segala gerak gerik dari perilaku Manusia itu,
senantiasa diawasi dan diteliti oleh PARA DEWA SEKALIAN,
dipandang dan dituding dari sepuluh penjuru,
sehingga Dharma sarana meliputi dimana-mana.
Apalagi balas imbalan itu amat jelas, seujung rambut pun tidak akan berbeda.
Perzinahan adalah perbuatan jahat yang nomor wahit;
Kebaktian adalah pokok dari segala Budi Pekerti.
* * *
Asalkan ada perbuatan yang menyimpang Kebenaran dan perbuatan yang memalukan batiniah,
jangan-lah menganggap karena hal itu terdapat keuntungan maka dilakukan.
* *
Sebaliknya perbuatan yang sejalan Kebenaran dan perbuatan yang tiada memalukan batiniah,
jangan-lah menganggap karena hal itu tiada terdapat keuntungan maka tiada dilakukan.
* *
Bilamana menyimpang Ajaran TEE KUN,
Anda sekalian boleh mencoba pisau TEE KUN.
* * *
Menghormat Langit dan Bumi ;
Menghormat pada DEWA SEKALIAN ;
Menghormat pada Leluhur ;
Berbakti pada Ayah dan Ibu ;
Tunduk pada Undang-undang Pemerintah ;
Mengindahkan pada Guru dan ORANG AGUNG ;
Kasih sayang pada Kakak dan Adik ;
Mengenggam Kepercayaan pada Kawan ;
Akur dengan Kaum Warga ;
Rukun dengan Sesama Tetangga ;
Diantara Suami Istri ada Norma-norma yang benar ;
Mendidik pada Anak dan Cucu ;
Senantiasa melakukan kemudahan pada Orang lain ;
Banyak menimbun Jasa Pahala tanpa pamrih ;
Memberikan pertolongan pada yang butuh ;
Kasih sayang pada Para Yatim dan miskin ;
Mendirikan dan memperbaiki tempat Ibadat ;
Mencetak KITAB SUCI.
* * *
Mengamalkan obat dan air teh ;
Berpantang pembunuhan dan berupaya pembebasan ;
Membangun jembatan dan memperbaiki jalanan ;
Berlaku simpati pada Janda dan meng-usaikan kesulitan mereka ;
Menghargai pangan dan menyayangi rezeki.
Menyingkirkan kesulitan dan meng-usaikan keruwetan ;
Memberikan Amal guna kesempurnaan ;
Memberikan nasehat baik dan mendidik Para Insan ;
Meng-usaikan dendam permusuhan ;
Berlaku jujur dalam hal menimbang dan menakar ;
Berlaku akrab pada yang ber-Budi ;
Menjauhkan diri pada yang lalim ;
Menyembunyikan yang buruk dan mengembangkan yang baik ;
Memberikan barang-barang yang berguna untuk menolong Sesama.
Memperbaiki kesalahan untuk mengawali peri-Kebajikan ;
Hendak-nya segenap jiwa raga penuh dengan kasih sayang ;
Sekali-kali tidak menyimpan pikiran jahat.
* * *
Segala perilaku Kebajikan hendak-nya dilakukan dengan penuh keyakinan.
Hal ini sekali pun tiada terlihat oleh Manusia,
namun PARA DEWA telah mengetahui.
Maka diberkahi rezeki dan panjang usia,
Dikaruniai Anak dan Cucu,
Dihindari bencana dan dikurangi penyakit,
Tiada tertimpa malapetaka dan marabahaya ;
Semua Umat dalam keadaan aman sejahtera ;
BINTANG REZEKI senantiasa memancarkan sinar-NYA dengan terang benderang.
* * *
Bilamana menyimpan jiwa jahat,
Tiada suka melakukan perilaku Kebajikan ;
Melakukan mesum terhadap Anak Istri Orang lain,
Merusak pernikahan Orang lain ;
Menjelekkan Nama baik Orang lain,
Menaruh iri terhadap kepandaian Orang lain ;
Merencanakan pemilikan illegal terhadap harta Orang lain ;
Mengadu Orang lain bertengkar ;
Merusak kepentingan Orang lain untuk kepentingan diri sendiri,
Mengejar harta kekayaan yang berlebihan demi Rumah Tangga dan diri sendiri ;
Menaruh sesal pada Langit dan Bumi ;
Memberi kutuk pada angin dan hujan ;
Mengejek PARA NABI dan BUDIMAN ;
Merusak gambar dan mempermainkan patung ;
Menyembelih lembu dan anjing ;
Mencemarkan kertas tulisan ;
Mengandalkan kekuasaan untuk menghina Orang Bajik ;
Mengandalkan kekayaan untuk menindas Orang miskin ;
Merenggangkan hubungan antara Keluarga ;
Memutuskan hubungan antara Saudara ;
Tiada mempercayai wet Kebenaran ;
Melakukan perampokan dan perzinahan,
Mengejar segala jenis kemewahan,
Tidak berlaku hemat dan rajin ;
Membuang-buang palawija,
Tidak membalas Budi Kebaikan,
Mengelabui terhadap diri sendiri,
Menggunakan timbangan dan takaran secara tidak jujur ;
Mendirikan Ajaran sesat yang illegal ;
Memperdayai Orang bodoh,
Menggunakan tipu muslihat mengatakan Orang menjadi DEWA.
Mengingini harta Orang lain dengan berbuat tidak senonoh,
Menipu dan mengelabui dengan jalan terang atau gelap,
Menuturkan kata dengan berbelit-belit,
Siang hari mengutuk dan memaki,
Merencanakan kejahatan dengan diam-diam ;
Tidak menyimpan HUKUM KETUHANAN,
Tidak mentaati BUDI KEMANUSIAAN ;
Tidak mempercayai HUKUM PEMBALASAN ;
Menyeret Orang lain berbuat kejahatan,
Sedikit pun tidak melakukan Kebajikan.
Barang siapa melakukan bermacam-macam kejahatan,
akhir-nya akan menemui banyak perkara dan percekcokan,
Mengalami bencana air dan api serta kecurian dan perampokan,
Terkena penyakit dan keracunan,
Lahir cacat jasmani dan rohani,
Diri-nya musnah dan Rumah Tangga-nya hancur berantakan,
Yang Pria sebagai penjahat dan yang Wanita sebagai pelacur.
Pembalasan waktu dekat dapat menimpa atas diri-nya sendiri.
Pembalasan waktu jauh dapat menimpa pada Anak dan Cucu.
PARA DEWA mengamati dengan cermat, seujung rambut pun tidak akan berselisih.
Dua jalur antara baik-buruk dan rezeki-malapetaka memang saling berbeda.
Bagi siapa yang melakukan Kebajikan, pada akhir-nya akan mendapatkan pembalasan rezeki ;
Bagi siapa yang melakukan kejahatan, pada akhir-nya akan mendapatkan pembalasan malapetaka.
* * *
TEE KUN menurunkan ujar-ujar ini, mengharapkan agar Para Umat sudi menjunjung tinggi.
Kendati pun ujar-ujar ini amat sederhana, namun amat bermanfaat bagi lahir dan batin.
Barang siapa dengan berani mengejek dan mempermainkan ujar-ujar TEE KUN, kepala-nya akan terlepas dari raga-nya ;
Barang siapa dengan sudi membaca dan mematuhi ujar-ujar TEE KUN, bagi-nya akan terbebas dari kemalangan dan mendapatkan Kebahagiaan.
Yang menginginkan usia panjang akan mendapatkan panjang usia,
Yang menginginkan kaya, mulia, Jasa dan hormat akan tercapai semua ;
Apa yang dimohon akan terlaksana baik ;
Segala bala akan tersapu bersih ;
Segala rezeki akan terkumpul padat.
Segala macam rezeki bagaikan tersebut ini, hanya-lah dapat dicapai dari perbuatan baik.
TEE KUN sesungguhnya tiada memilih kasih,
hanya ingin melindungi Manusia baik.
Oleh karena itu, lakukan-lah segala Kebaikan,
jangan-lah lamban melakukan cita-cita Anda yang luhur itu.
* * * TAMAT * * *