Kesucian melahirkan keseganan ;
Kebersihan melahirkan kedisiplinan.
Memeriksa atau sesuatu harus berlaku dengan seksama.
Menghindarkan sesuatu yang bersifat curiga dan antipati.
Ada pun harapan mencapai NABI dan BUDIMAN,
ini adalah sebagai takdir YANG MAHA KUASA.
Perihal belajar hukum dan sajak, ini harus mengikuti kelogisan kodrat Alam.
* * *
Menolak penimbunan atas palawija nan melimpah ;
Menghindari pemilikan atas tanah nan menumpuk.
Bermasyarakat harus diada ciri, bagaikan batu giok nan indah permai ;
Bercita-cita harus tiada goyah, bagaikan batu baja nan kokoh kompak.
Memelihara keuntungan-nya diri sendiri ;
Jangan berkorban atas perilaku nan tiada benar.
Apabila merusak kepentingan Orang lain guna kepentingan diri sendiri,
maka akibat-nya akan tertanam bibit dendam pada Anak dan Cucu.
* * *
Para Suci tidak makan “Barang Bersyarat” ;
Para ideal tidak minum “Sumber Curian”.
Dalam pangkuan Ibu Pertiwi telah banyak terlahir sang BUDIMAN
yang tekun menjalankan Kesucian dan kebersihan.
* * *
Misalnya,
GWAN SIAN, Murid NABI KONG HU CU pada zaman CIU, tekun melakukan kebersihan sampai menolak penyerahan gaji bagi-nya ;
NYOO CHIN, penganut besar Agama KONG HU CU pada zaman TONG HAN, tekun menjalankan Kesucian hingga segan terhadap segala jenis keharta-bendaan ;
LAUW HEE HWIE, sang BUDIMAN pada zaman CIU, taat melakukan kebersihan sampai sedikit pun tidak berbuat segala macam percabulan ;
LO TIONG LIAN, sang arif bijaksana pada zaman CIU, taat menjalankan Kesucian hingga tidak memberi kelonggaran bagi segala jenis penyapan.
* * *
Menghidangkan makanan angsa curian tidak akan lezat
seperti busuk-nya buah Lie.
Menyajikan sajen buah waluh,
tidak akan manis seperti akar-nya sayur mayur.
Jangan-lah menggunakan gaji sebagai biaya tata adab,
gunakan-lah gaji itu sebagai ongkos Rumah Tangga.
* * *
Berani mengangkat tumpukan besek berisikan “Barang Tak Halal” ;
Nekat membungkus timbunan peti berisikan “Uang Tak Terang”.
Siapa-kah yang tak takut akan siksaan hukuman ?
Mengingatkan Anda untuk menengadah ke atas Langit !
* * *
Mendorong Pengawas bertindak ganas bagaikan macan dan serigala,
merampasi sawah ladang yang dimiliki Rakyat dan laskar,
akibat-nya akan menimbulkan kelunturan wewenang dan keburukan rezeki
serta terbongkar-nya rahasia gelap.
* * *
Mencabut makam mendirikan rumah,
akhir-nya akan menyebabkan dendam membalas dendam.
Pria dan Wanita yang sedang dilanda derita kemiskinan,
yang mana si Laki-laki sebagai penyamun
dan si Wanita sebagai pelacur,
kini mereka jengkel sekali terhadap perjudian buruk
yang telah mereka lakukan pada masa silam.