BAB KESATRIAAN


Kesatriaan Manusia, bagaikan bambu dan Bulan, agung dan mulia. 

Siapa yang menjadi satria, wajah-nya nampak lebih bersih, 

masa hidup-nya lurus tak berliku. 

Kesatriaan adalah peri-Budi nan terpuji ! 


* * *


Bagaikan “Tegak Lurus” dapat mengelabui salju 

dan embun beku yang melambai-lambai turun 

laksana “Kekuatan Besar” 

bisa menerobos Langit indah yang berbaris-baris rapat ; 

seperti “Terang Bulan” tak tergoyahkan oleh ejekan sibayu yang menari, 

Ibarat “Hutan Bambu” tak tergoncangkan oleh tangisan daun bunga yang gugur. 

Sebenarnya Kesatriaan itu 

terdiri dari titik-titik berwarna, 

dan semua titik itu adalah darah Kesetiaan.


* * *



Kesatriaan bagaikan tongkat-nya SO BU, 

tongkat itu terhitung ada 12 bagian. 

Dalam Kerajaan HAN, 

si Panglima LIE LENG ternoda sebab pengkhianatan-nya ; 

Sedangkan sang Patih SO BU terhormat oleh Kesatriaan-nya. 

Pada zaman HAN, 

Kaisar mengutuskan TIONG SENG atau PAN CAUW ke Negara Barat, 

justru Kesatriaan-nya nan gigih, 

maka 36 Negara dapat bersama-sama dipengaruhi Kerajaan HAN.


* * *



Barang siapa dapat menegakkan Kesatriaan dan Keadilan dengan sempurna, 

Para DEWA dan NABI akan menjadi suka ria. 

Maka diberkahi kedudukan sebagai Pengurus di atas Langit ; 

Atau mengisi kedudukan sebagai Pengurus di bawah Bumi, 

Atau terlahir sebagai Raja Muda ; 

Atau pula dirahmati kaya dan mulia sampai abad ke abad.


* * *



Para pengacau dan pengkhianat, 

senantiasa melenyapkan Kesetiaan dan Kebaikan, 

begitu melihat kemunafikan timbul-lah kesenangan. 

Membicarakan kata-kata yang tiada sejalan dengan isi hati ; 

Dalam hati dan pikiran terkandung “Tombak dan Golok” ; 

Di bawah lidah tersembunyi “Pedang Nan Pusaka” ; 

Melakukan pembunuhan dengan “Darah Tak Nampak” ; 

Senantiasa melakukan perbuatan yang bersifat tamak, lalim, catut, khianat, dan fitnah ….. 

Semua perbuatan itu bisa mengakibatkan diri sendiri musnah dan Anak Cucu punah.


* * *



TEE KUN tiada makan “TIANG CAI”. 

TEE KUN tiada yakin kata dusta. 

Neraka ialah “SING HONG”. 

SAM PO adalah Bintang, Mentari dan Rembulan.


* * *



Menolong Manusia dalam kepepet dan kesulitan adalah sebagai perbuatan baik, 

yang mana dapat meng-usaikan ikatan dendam.


* * *



Dari ke-empat Bab atau ayat ini, yakni : 

KESETIAAN, KEBAKTIAN, KESUCIAN dan KESATRIAAN, 

telah diterangkan dengan jelas dan nyata, 

kemudian didaftarkan pula dalam 24 kalpa selanjutnya.