BAB KE-4


YANG MAHA KUASA mengaruniakan TEE KUN 

sebagai DEWA PELINDUNG NUSA, 

memimpin laskar dengan persenjataan yang serba cukup. 

Tatkala Negara dilanda kesulitan dan kekacauan, 

maka difirmankan oleh-NYA untuk turun lagi ke atas Bumi. 

Dimana-mana diangkat sebagai Patih Negara dan Panglima Perang.


* * *


TEE KUN adalah DEWA berpegang akan Ketulusan dan Kejujuran. 

Sejak dulu hingga kini, 

Kesucian dan Kebaktian TEE KUN 

senantiasa menggetarkan antero Langit dan Bumi.


* * *



Sesuaikan “TI CAI” dalam PAMOR BUDDHA YANG MAHA TINGGI. 

Jangan-lah mengejar keindahan sandang dan kelezatan pangan ! 

Harus-lah berlaku sederhana dengan tiada mengenal jemu ! 

Segala jenis burung dan hewan adalah Makhluk berjiwa, 

siapa pun tiada alasan 

untuk membunuh guna kepentingan diri sendiri, 

Segala binatang adalah Makhluk Hidup, 

mengapa mesti dipanah serta dijaring ? 

Jangan memetik rumput dan tumbuh-tumbuhan serta bunga dan buah-buahan, 

sebab semua itu akan gugur sendiri pada musim dingin 

dan bersemi lagi pada musim semi. 

Segala Makhluk di dalam Dunia 

mengandung penjelmaan dari Langit dan Bumi, 

juga senantiasa mengikuti perkembangan era, 

tumbuh dan hidup bersama-sama baik dengan Manusia ber-akal. 

Anda dapat mematuhi “Sayang Segala Makhluk”, 

rezeki akan segera berdatangan dan bencana tak kan menyerang.


* * *



Jangan beranggapan bahwa Kebaikan itu kecil maka tiada suka melakukan ; 

Sebaliknya jangan beranggapan bahwa kejahatan itu kecil maka suka melakukan. 


HUKUM KETUHANAN itu Maha Luas, 

senantiasa membagi dengan cermat atas “LIKU” dan “LURUS”; 

Begitu pula PARA DEWA MAHA TERANG, 

senantiasa menentukan dengan teliti atas “Rugi” dan “Untung”. 

Kebaktian, Kerukunan, Kesetiaan, Ketulusan adalah sebagai azas Manusia hidup, 

begitu pula dengan Kesusilaan, Keadilan, Kesucian dan Ketahumaluan.


Anda dapat mendengarkan ujar-ujar TEE KUN 

serta melakukan segala Kebaikan, 

niscaya ada “Mega Baik” turun merahmati rezeki.


* * *



TEE KUN menerima Karunia sebagai PENGUASA SAM THIAN MOI. 

Bilamana LAKSANA DEWA melaporkan kepada YANG MAHA KUASA, 

TEE KUN sudah mengetahui sebelum-nya. 

Bagi yang berjiwa baik akan dicatat untuk diberi Kepangkatan dan Kedudukan. 

Sedangkan yang berjiwa jahat akan menemui bencana serta punah-nya Anak dan Cucu.


* * *



Adapun waktu pembalasan itu lambat-cepat belum juga tiba, 

namun siang malam masih nampak terang dan rezeki pun tiba juga akhir-nya, 

hal ini jangan-lah mengatakan YANG MAHA KUASA tiada karna dan tiada netra, 

sebab sampai pada kamar gelap dan hati yang jahat itu pun 

selalu diawasi oleh DEWA PATROLI SEKALIAN.


* * *



Menghormati DESA harus ditujukan kepada “Menghormat Dengan Tulus Hati”, 

Tidak boleh bicara tinggi untuk menodai PARA SUCI. 

“BAN KOK KAU CIU” menghormati dan mematuhi 

akan Kesetiaan dan Keadilan TEE KUN YANG MAHA AGUNG dan TIADA DUA-NYA itu. 

Buatkan-lah patung gambar TEE KUN di atas Bumi ini ! 

Ada pun Para gagah satria yang seperti TEE KUN itu, 

sesungguh-nya dapat dibilang ada-nya.


* * *



TEE KUN menerima pula firman dari SIANG TEE YANG MAHA KUASA 

untuk mengurusi baik buruk atas perbuatan Manusia di Dunia ini. 

TEE KUN penuh inti Kesetiaan yang dapat menerobos Surya dan Bulan ; 

Penuh daya Keadilan yang dapat menembus Langit dan Bumi ; 

TEE KUN bermuka merah, mempunyai hati yang lebih “Merah” : 

Berjenggot panjang mempunyai adil yang lebih “Panjang”. 

TEE KUN memiliki daya Kepahlawanan yang dapat mengarungi sang buana ; 

Memiliki golok tua yang dapat menghancurkan sang bintang.


* * *



Kini TEE KUN tidak lagi menerima Anugerah Kepangkatan dan Kedudukan, 

begitu pula Karunia daerah atau wilayah. 

“ENG GWAT TO” Kyahi selalu cepat jadi aus, 

sampai-sampai TEE KUN mengeluh tiada-nya lagi Kakak dan Adik ; 

“HOK CHAN BI” Alis belum juga berkembang, 

sehingga duka hati pada tanah air yang silih berganti.

Sejak dulu kala, Jasa dan Nama TEE KUN sulit mendapat tandingan. 

Dalam SAM THIAN MOI dikaruniai sebagai Panglima Dewa.


* * *



PARA PANGLIMA DEWA menyembah sujud 

dan menyungkem tanah kehadirat SIANG TEE YANG MAHA KUASA. 

Difirmankan oleh-NYA ! 

Sebarkan-lah KITAB SUCI ini ke antero mayapada, 

agar Umat Dunia bisa mencatat dan menghafal isi KITAB SUCI ini. 

Barang siapa suka mentaati serta menjunjung tinggi Ajaran KITAB SUCI ini, 

maka Kepangkatan dan Kedudukan akan dapat bertahan sampai abad ke abad ; 

Barang siapa bisa melakukan sempurna Ajaran KITAB SUCI ini, 

maka Keagungan dan Kemuliaan akan dapat bertahan sampai turun-temurun.


* * * 



PARA PANGLIMA DEWA menerima “KITAB FIRMAN” 

dari SIANG TEE YANG MAHA KUASA 

dan mengumpulkan PARA DEWA untuk menjunjung tinggi. 

Maka KIU KOU TAI SHIAN, THAI SIANG CIN KUN, THAI PEK KIM SEN 

bersama-sama menerangkan isi “KITAB FIRMAN” itu. 

Kemudian menghadap kehadirat-NYA 

untuk mempersembahkan “KITAB BALASAN”. 

Selanjutnya dengan tidak mengubah ketentuan termaksud, 

Langsung melaksanakan firman itu ke empat Penjuru lautan.


* * *



Menciptakan “Kawasan Kerajaan Kokoh Kompak” dan “Antero Awam Aman Abadi”. 

Patuhi-lah pola dasar seperti ini : 

Mencurahkan Kesetiaan dan Kebaikan dengan sama dan rata ; 

Melakukan Kebaktian dan Ketaatan dengan tiada berubah dalam hati ; 

Menjalankan Kesucian dan Kebersihan dengan tiada bergoyah dalam pikiran ; 

Menegakkan Kesatriaan dan Keadilan dengan tiada berlutut dalam kritis.


* * *


Keterangan BAB KESETIAAN, KEBAKTIAN, KESUCIAN, KESATRIAAN ini, 

perlu sekali didengar oleh Umat sekalian.