BAB KE-3


TEE KUN adalah sebagai,

Inti Kesetiaan atas Surya dan Bulan,

Besar Kesatriaan atas Langit dan Bumi.

Manakala Langit runtuh,

TEE KUN ikut pula runtuh.

Manakala Bumi cair,

TEE KUN ikut pula cair.


* * *



TEE KUN ber-sabda dalam puisi berbunyi :

TEE KUN adalah BINTANG KE-ENAM atas BINTANG THIAN CHI.

Dijelmakan turun ke atas Bumi,

Agar Umat Manusia aman lestari.

Kendati wajah keragaan telah pergi,

Namun SUKMA KEDEWAAN masih hidup abadi.

Bahkan meninggalkan kegagahan inti,

Nan menggetarkan DEWATA dan DEWI.


* * * 



BENG SING KENG …….. AJARAN SUCI dan TEE KUN,

Dengarkan-lah Wahai Manusia sekalian !



TEE KUN adalah DEWA BAJU MERAH dan Istana CU BI,

Memadu urusan BINTANG BUN CHIANG dan BINTANG BU GO.

Oleh karena TIO SHIAN tiada Kepala Pemimpin,

Difirmankan ikut TEE KUN sebagai DEWA ASISTEN.


* * * 



Memeriksa Para Muda-mudi ;

Atau merusak IM YANG dan membasmi Anak Cucu ;

Memberikan dan mencabutkan hidup serta menyulitkan lahir ;

Mengundang – Iblis guna melukai dan melumpuhkan ;

Mendatangkan segala jenis atas penyakit luar.

Bilamana terdapat siapa-siapa membakar HIO,

Dengan menghafalkan pula KITAB SUCI ini,

Akan nampak-lah YANG MAHA TINGGI dan SUCI,

Sehingga bala bencana berbalik menjadi besar rezeki.


* * *


Kini siapa yang memiliki Patung Gambar --------

“KWAN SING TEE KUN YANG MAHA TINGGI DAN SUCI”,

Pada sisi-NYA dapat ditegakkan Patung Gambar ---------

“TIO SHIAN tengah memegang busur panah” itu.


* * *



YANG MAHA KUASA mengetahui dengan nyata,

Dimana kekacauan telah melanda beberapa Negara,

Pada masa CIAN KOK zaman CIU.

Demikian TEE KUN difirmankan turun ke buana,

Menolong laksaan Manusia yang ditimpa malapetaka.


* * * 



GIOK HONG mengaruniakan Marga dan Nama 

untuk TEE KUN CU SI sebagai Pejabat setia 

dalam naungan lima RAJA MUDA.

Meng-uasaikan kesulitan PARA RAJA MUDA di daerah LIN TONG,

Menolak ajakan mesra Negara CHIN yang penuh durhaka,

Bersatu-padu dengan Negara yang berpendirian seiiring.


* * *



Negara CHOUW tidak memiliki asas-asas Kebenaran-Umum,

Para Abdi Negara itu bermabuk bermesum dan berfoya-foya.

CU SI sulit melintasi keluar dari perbatasan CIAUW KWAN,

Akhir-nya menggugah Negara GO dan Negara GWAT,

Mengerahkan Pasukan menyerang bersama-sama.


* * *



TEE KUN semasa hidup sebagai Putra yang setia,

Beberapa titisan sebagai Pejabat yang setia pula.

Difirmankan untuk mengurusi peristiwa CIAN TONG,

Siang dan malam memimpin keadaan pasang dan surut.


* * *



Tatkala satuan pengkhianat muncul di Kerajaan HAN,

TEE KUN berganti Marga turun lagi ke atas Bumi,

Sang Naga Api membakar Si Kelinci Merah,

Si Hewan Air melatih Si Tawin Hijau ----------------------------


* * *



Sepasang alis melengkung indah bagaikan bulan sabit,

Sepasang mata menyorot tajam bagaikan mata HONG HUANG,

Lima baris cambang-bauk bagaikan Naga mengibaskan ekor ;

Satu bidang dahi bagaikan macan menggoyangkan raga.


* * *



Perihal strategi tidak ada di bawah SUN PIN,

Perihal taktik tidak kalah pada FAN CING.

Ini-lah Putra ideal dalam kehidupan nanti,

Sudah terlahir di Kota KIAT LIANG.

Ditunjuk KWAN sebagai SHE atau Marga,

Difirmankan pula turun ke jagat buana,

Demi membela dan mengabdi Negara.


* * *



Semenjak kecil meninggalkan kampung halaman,

Setelah dewasa mengabdi pada nusa dan bangsa.

Putra besar dengan “Empat Laut” pun jadi-lah rumah !

Mengapa harus mengeluh dengan tiada-nya Saudara ?


* * * 



Begitu memasuki THO WAN TAMAN PERSIK,

Terlihat-lah dua Insan yang serba aneh.

“Mohon bertanya,

Dimanakah Para gagah berani itu berada ?”

TEE KUN mengangkat tangan dan memberi hormat.

“TIO HWIE ! Alias EK TIK”

Seorang Pemuda berseru,

Menunjukkan sikap gagah dan tegas.


* * *



“LAUW PIE. Alias HIAN TIK”

Seorang lagi berkata ramah,

Menunjukkan wajah anggun dan perkasa.

Syukur-lah di dalam hidup ini,

Dapat bersua dengan Sang Pemimpin

Sampai menunggu datang-nya air sungai,

Serta mencuci bersih segala nan ada,

Para gagah berani berkumpul penuh Ketulusan.

Menyembelih sapi dan kuda sebagai kurban.

Menyembah sujud kehadirat YANG MAHA KUASA.

Sembari melakukan Ikrar setia,

Untuk mengikat Tiga Serangkai sehidup semati,

Sebagai Penegak Keadilan dan Kebenaran,

Dalam membantu Kerajaan HAN.


* * *



Menghancurkan Pasukan pemberontak Angkin Kuning.

Membunuh pengkhianat besar TANG TOH.

LU POO Orang kuat yang durhaka menemui ajal-nya.

Menyerang kubu dan Pasukan pengkhianat CO CHO.

Tiga Serangkai terjebak masuk perangkap.

Kota CI CIU jatuh dan Tiga Serangkai saling bercerai.

TEE KUN melindungi Kakak Ipar tiada tempat berteduh.

Memadamkan taktik siasat TIO LIAUW.


* * *



TEE KUN pegang Keadilan walaupun kubu telah hancur,

Menakluk pada Kerajaan HAN bukan pada CO CHO.

Pejabat nan setia selalu tiada berhati dua,

Pada akhir-nya menerima Karunia,

Sebagai RAJA MUDA atas HAN SIU TENG.


* * *



TEE KUN tiada bergabung dengan Patih culas,

Semasa dalam pangkuan Kerajaan HAN.

Sampai tiga hari memeriahkan pesta ulang tahun,

CO CHO menyampaikan maksud nan indah menawan.

Tatkala Jenderal GAN LIANG dan BUN CIU,

Dengan serius mengepung Kerajaan HAN,

TEE KUN secara gagah menanam Jasa.

TEE KUN benar-benar hanya membalas kasih,

Atas ajakan persekutuan CO CHO.

Sejauh mana tiga kali menolak persekutuan-nya,

Walaupun dengan mengalir-nya emas berharga.


* * *



Demi kasih sayang,

Mencari Saudara guna menambah Kesetiaan.

Hingga ribuan li,

Mencari Saudara guna menambah Keadilan.


* * *



Membunuh Lima Jenderal-Kota dan menunjukkan kewibawaan.

Menceraikan dan menyatukan Pemberani di kolong Langit.

Tiga Serangkai saling bertemu lagi di daerah KHOUW SHIA.


* * *



Kendati pun tinggi Kebijaksanaan,

Namun tak dapat menentukan kemenangan.

Kendati pun pandai merencanakan,

Namun tak banyak berpengalaman.

Tiga kali mengundang cendikiawan Agung saling membahu,

Sayang sekali cendikiawan Agung lamban berperan.


* * *


Hidup singkat bagaikan mimpi,

Siapa nan pandai meramal dengan terang dan nyata ?

Dalam masa hidup ini,

TEE KUN SENDIRI-LAH nan tahu terang dan nyata.


* * *



Dalam gubuk tidur nyenyak,

Luar jendela mentari bergerak perlahan.

Belum sempat keluar bilik,

TIGA NEGARA telah berdiri.


* * *


BU HIO KHONG BENG sebenarnya BINTANG KONG HWEI.

Adalah sebagai GIAM SIAN SU pada zaman dahulu.

Kini terlahir sebagai CU KAT SIANG KHONG BENG.

Pada zaman SUNG terlahir sebagai CU BUN KONG.

Setelah alami tiga titisan dalam proses inkarnasi,

Demikian-lah tidak lagi menitis ke atas Bumi.


* * *



Terbentuk-nya TIGA NEGARA,

Melahirkan kebencian pada nusa nan semakin sempit.

Pada masa kini,

Tanah air sudah bergantian Para Insan.

SIAN CU LAUW PIE telah bersemayam dalam CENG HI HU.

TEE KUN kini memegang tampuk SAM THIAN MOI.


* * *


HENG HIO TIO HWIE sebagai PENGUASA SE JWAN THO GAK.

Tiap kali terlahir penuh setia dan jiwa patriot.

Pada zaman SUNG terlahir sebagai GAK BU MOH.

Pada zaman TONG berubah mendiang TIO SWIE YANG.

Tiga putaran dalam proses inkarnasi,

Semua penuh Kepahlawanan terpuji.