BAB KE-2


Pada masa lalu,

TEE KUN membaca KITAB “CHUN CHIU”

Pada masa kecil,

TEE KUN membaca KITAB “KONG CU” dan “BING CU”.

Intisari KITAB itu memberikan TEE KUN Ajaran :

Hanya Kebaktian dan Kerukunan,

Dapat dijadikan pokok utama.

Hanya memperbaiki diri dan mengatur Negara,

Dapat dijadikan pokok Sila.


* * *



Pada masa kacau balau,

Bermunculan dimana-mana,

Perilaku nan menyimpang Kebenaran.

Pasukan dengan semena-mena,

Melukai dan membunuhi Rakyat jelata.


* * *



Demi menegakkan Keadilan dan Kebenaran,

Sampai puluhan tahun,

TEE KUN tiada menanggalkan baju zirah,

Dan golok pun tiada bersih cerah.

Demikian pula,

Pada malam hari dan siang hari,

TEE KUN selalu tiada kelelapan,

Dan tiada selalu kekenyangan.

Setelah bertempur terus terusan,

Hingga ratusan kali pertempuran,

Baru-lah terciptakan Ibu Pertiwi nan aman.


* * *



Pada masa itu,

TEE KUN sudah berubah tua,

Misai jabang pun telah berwarna dua,

Tenaga lemah, kuda lesu dan golok pun majal.

TEE KUN benar-benar telah mencurahkan jiwa raga,

Demi menegakkan Ketulusan dan Kesetiaan.

Sampai akhir-nya,

TEE KUN mendapatkan Karunia,

Sebagai RAJA MUDA dalam Kerajaan.


* * *



Pada masa kini, 

dimana Para Abdi Negara yang menjadi pengacau dan pengkhianat, 

selalu menyebarkan isu sensasi dimana-mana ; 

Berbuat jahat dan berlaku tamak ; 

Suka menfitnah dan pandai menjilat ; 

Giat berkelompok guna menipu dan memeras ; 

Mahir mengucapkan tutur kata yang berbelit-belit, 

Tiada memikirkan tentang Kesusilaan, Keadilan, Kesucian dan Ketahumaluan ; 

Tiada merenungkan tentang Kebaktian, Kerukunan, Kesetiaan dan Ketulusan ; 

Acap kali bertindak sewenang-wenang, 

Selalu merencanakan keinginan yang tiada wajar ; 

Merebut kekuasaan Raja, 

Membunuh Pejabat setia ; 

Kemaruk akan harta benda ; 

Berzinah terhadap Wanita ; 

Melaksanakan pembunuhan dengan semena-mena………. 

Semua ini dilakukan hanya terdorong oleh dasar kesenangan dan kepuasan belaka, 

Mereka itu mana sadar akan HUKUM PEMBALASAN di masa-masa mendatang ?


* * *


Sejak dulu hingga kini, 

perihal yang bertujuan baik selalu banyak rintangan. 

Jangan-lah menggunakan secara paksa dan loba atas sesuatu yang cepat membawakan hasil.


* * *


Seperti mega indah dan lapis lazuli, 

Bunga segar dan Bulan terang……………….. 

Sayang Manusia tak tahu bagaimana untuk memanfaatkan atas Kebaikan itu.


* * *


Bagaikan pisau teguh yang hendak rusak ! 

Manusia melakukan perbuatan yang menyimpang Kebenaran, 

hal ini tentu akan meninggalkan bibit dendam. 

Yang mana terjauh akan sampai beberapa tahun; 

Terdekat bisa beberapa bulan. 

Segala perbuatan ini diteliti dengan cermat, 

sehingga pembalasan itu tidak akan selisih. 

Begitu pula HUKUM PEMBALASAN tidak nanti akan bocor. 

Apabila Manusia belum juga bersua akan pembalasan ini, 

niscaya ada masing-masing waktu-nya.


* * *


Perlu Anda renungkan 

bahwa segala nasib yang ditakdirkan atas Manusia itu 

mutlak berada di Alam Kekuasaan YANG MAHA KUASA. 

Begitu pula nasib ketentraman berhidup dan kesenangan berkarya.


* * *


Apabila menggunakan segala macam kepandaian 

berlaku dengan cara gegas untuk sukses atas pekerjaan, 

jadi-nya barang yang dihasilkan tak kan rapi dan indah.  

Rumput dan pohon tiada dipelihara baik, 

akan sulit tumbuh daun ranting yang subur. 

Menanam palawija kurang membajak dan mencangkul, 

meskipun baik benih-nya, 

namun tak kan baik buah-nya. 


* * *



Begitu pula dengan Para Abdi Negara satra 

setelah tekun belajar puluhan tahun, 

baru-lah akan menginjak pintu Istana Kerajaan. 

Para Panglima militer 

setelah alami kritis perang ratusan kali, 

baru-lah dapat kedudukan tinggi 

dalam urutan KONG HIO RAJA MUDA.